Rabu, 19 Oktober 2011

Lemahnya Injil Yohanes

Injil telah beberapa kali mengalami revisi, sehingga keorisinilannya sudah sangat ragukan. Revisi-revisi itulah yang menjadikan injil sekarang memiliki banyak kelemahan. Namun dalam pembahasan ini saya hanya mengulas injil yohanes, karena say telah banyak menemukan sedikit banyak kelemahan dalam injil tersebut. Berikut adalah kelemahan-kelemahan injil yohanes berdasarkan penelusuran saya:
1.       Injil telah disisipi filsafat-filsafat platonis
Borton l mark dengan bukunya “Who wrote the New Testament” dan saint agustin dengan bukunya “The Confession Of st.Agustin” mengakui bahwa yohanes 1:1-18 bukanlah bagian daripada injil yohanes melainkan filsafat-filsafat platonis yang yang disisipkan ke dalam injil yohanes.
Dan mari kita telaah yohanes 1:1
1:1. Pada mulanya adalah Firman[1]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
 Pada yohanes 1:1 kita sudah bisa melihat ketidaklogisan di situ tertulis “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”. Ada kata “bersama-sama”, maka pasti ada dua karakter yang berbeda yaitu sang firman dan Allah, tetapi tiba-tiba dilanjuttany tertulis “dan Firman itu adalah Allah” jelas tidak singkron, padahal masih dalam satu ayat. Dan jika ayat itu dibuktikan dengan cara kata firman dan Allah diganti sendok dan gelas, maka akan berbunyi “Pada mulanya adalah sendok; sendok itu bersama-sama dengan gelas dan sendok itu adalah gelas”, sangat jelas tidak logis kan???.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar